Buscar

Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin Sejak Dini

Kanker mulut rahim atau biasa yang disebut dengan kanker serviks merupakan penyakit kanker yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Kanker serviks disebabkan oleh virus human papiloma (HPV) yang bersifat onkogenik (penyebab kanker). Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV. Bahkan jika telah terinfeksi, tidak berarti dia akan terlindungi dari infeksi berikutnya. Infeksi persisten virus penyebab kanker serviks dapat mengakibatkan terjadinya sel abnormal dan pra-kanker yang seiring dengan berjalannya waktu dapat berkembang menjadi kanker.
Penyebaran virus ini terjadi melalui sentuhan kulit secara langsung, ataupun melalui hubungan seks melalui vagina, anal, serta oral. Kebiasaan hidup yang tidak sehat juga dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Perempuan yang merokok memiliki risiko terjangkiti kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok. Kurangnya konsumsi sayur dan buah serta obesitas juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Selain itu, faktor lain yang ikut memengaruhi adalah menikah muda, sering melahirkan, penggunaan pil kontrasepsi (KB) dalam jangka panjang, berganti-ganti pasangan, serta infeksi virus lain seperti herpes, clamydia, dan HIV di leher rahim.
Namun mulai saat ini para wanita di Indonesia tidak perlu khawatir dengan ancaman kanker serviks ini, tidak seperti kebanyakan jenis kanker lainnya, kanker serviks dapat dicegah sejak dini melalui pemberian vaksin HPV. Vaksin diberikan pada kelompok umur 11-26 tahun dan dapat dikelompokkan menjadi :
a) Kelompok 11-12 tahun (Sekolah Dasar)
b) 13-15 tahun (SMP)
c) 16 – 25 tahun (SMA atau Pendidikan Tinggi).
d) 26-55 tahun.
Di luar itu dapat di jaring dari wanita yang datang ke fasilitas kesehatan anak atau obstetri dan ginekologi.Pemeriksaan identifikasi DNA (hibrid capture) tidak diperlukan sebelum vaksinasi.
Vaksin diberikan pada bulan 0,1 dan bulan ke 6. Wanita dengan riwayat terinfeksi HPV atau lesi pra-kanker dapat diberikan meskipun efektivitas lebih kurang.Wanita hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.Vaksinasi hanya untuk pencegahan dan bukan untuk pengobatan.
Vaksinasi dapat dilakukan di Dokter Kandungan, Dokter Anak (untuk kelompok umur anak) demikian juga bisa di Dokter Umum. Untuk biaya, saat ini masih lumayan mahal. Untuk  1 seri vaksinasi (3 kali suntik, bulan 0, 1 dan 6), diperlukan dana lebih dari 3 juta. Informasi terakhir, CERVARIX, saat ini tersedia dengan harga turun (1/2 harga, sehingga cukup sekitar 1, 5 juta untuk 3 kali vaksinasi), dengan tujuan tentunya lebih banyak wanita yang terproteksi dari kanker serviks dengan menggunakan vaksin tersebut.
Menurut dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, seperti dikutip dari mediahidupsehat.com, sebanyak 80% perempuan pernah tertular HPV sejak usia 15 tahun. Karena itu vaksinasi sebaiknya dimulai sejak anak perempuan berusia 10 tahun, dengan demikian tingkat kekebalan tubuhnya akan dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian vaksin setelah dewasa.
Akhirnya, lakukanlah pemeriksaan berkala kesehatan anda dan juga anak perempuan anda, lakukanlah Pap Smear (pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim) untuk deteksi dini dan anda dapat mulai konsultasi dengan dokter anda. Perlukah vaksinasi? Mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati. Take a good care of yourself. 

1 komentar:

Pengobatan Herbal Kanker Serviks

terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu

Posting Komentar

Created by Shinta R. Agusti 2012. Diberdayakan oleh Blogger.