Kanker
serviks disebabkan oleh virus human papiloma (HPV) yang bersifat onkogenik
(penyebab kanker). Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV. Bahkan jika telah
terinfeksi, tidak berarti dia akan terlindungi dari infeksi berikutnya. Infeksi
persisten virus penyebab kanker serviks dapat mengakibatkan terjadinya sel
abnormal dan pra-kanker yang seiring dengan berjalannya waktu dapat berkembang
menjadi kanker.
Penyebaran
virus ini terjadi melalui sentuhan kulit secara langsung, ataupun melalui
hubungan seks melalui vagina, anal, serta oral. Kebiasaan hidup yang tidak
sehat juga dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Perempuan yang merokok
memiliki risiko terjangkiti kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan
dengan perempuan yang tidak merokok. Kurangnya konsumsi sayur dan buah serta
obesitas juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Selain itu, faktor lain
yang ikut memengaruhi adalah menikah muda, sering melahirkan, penggunaan pil
kontrasepsi (KB) dalam jangka panjang, berganti-ganti pasangan, serta infeksi
virus lain seperti herpes, clamydia, dan HIV di leher rahim.
Namun
mulai saat ini para wanita di Indonesia tidak perlu khawatir dengan ancaman
kanker serviks ini, tidak seperti kebanyakan jenis kanker lainnya, kanker
serviks dapat dicegah sejak dini melalui pemberian vaksin HPV. Vaksin diberikan
pada kelompok umur 11-26 tahun dan dapat dikelompokkan menjadi :
a)
Kelompok 11-12 tahun (Sekolah Dasar)
b)
13-15 tahun (SMP)
c)
16 – 25 tahun (SMA atau Pendidikan Tinggi).
d)
26-55 tahun.
Di
luar itu dapat di jaring dari wanita yang datang ke fasilitas kesehatan anak
atau obstetri dan ginekologi.Pemeriksaan identifikasi DNA (hibrid capture)
tidak diperlukan sebelum vaksinasi.
Vaksin
diberikan pada bulan 0,1 dan bulan ke 6. Wanita dengan riwayat terinfeksi HPV
atau lesi pra-kanker dapat diberikan meskipun efektivitas lebih kurang.Wanita
hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.Vaksinasi hanya untuk pencegahan dan
bukan untuk pengobatan.
Vaksinasi
dapat dilakukan di Dokter Kandungan, Dokter Anak (untuk kelompok umur anak) demikian
juga bisa di Dokter Umum. Untuk biaya, saat ini masih lumayan mahal. Untuk 1 seri vaksinasi (3 kali suntik, bulan 0, 1
dan 6), diperlukan dana lebih dari 3 juta. Informasi terakhir, CERVARIX, saat
ini tersedia dengan harga turun (1/2 harga, sehingga cukup sekitar 1, 5 juta
untuk 3 kali vaksinasi), dengan tujuan tentunya lebih banyak wanita yang
terproteksi dari kanker serviks dengan menggunakan vaksin tersebut.
Menurut
dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, seperti dikutip dari mediahidupsehat.com,
sebanyak 80% perempuan pernah tertular HPV sejak usia 15 tahun. Karena itu
vaksinasi sebaiknya dimulai sejak anak perempuan berusia 10 tahun, dengan
demikian tingkat kekebalan tubuhnya akan dua kali lebih tinggi dibandingkan
dengan pemberian vaksin setelah dewasa.
Akhirnya,
lakukanlah pemeriksaan berkala kesehatan anda dan juga anak perempuan anda,
lakukanlah Pap Smear (pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan
pada leher rahim) untuk deteksi dini dan anda dapat mulai konsultasi dengan dokter
anda. Perlukah vaksinasi? Mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati. Take
a good care of yourself.
1 komentar:
terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu
Posting Komentar