Badan antariksa NASA mengeluarkan siaran
pers tertanggal 22 Desember yang berjudul “Kenapa Dunia Tidak Berakhir
Kemarin”.
Ramalan mengenai kiamat suku Maya muncul
dari sebuah kesalahpahaman tentang kalender perhitungan panjang Maya kuno, yang
mengakhiri siklus 400 tahun yang disebut b'ak'tun pada 21 Desember 2012, yang
merupakan hari titik balik matahari pada musim dingin.
Perhitungan itu kebetulan saja merupakan
b'ak'tun ke-13 dalam kalender, yang merupakan patokan suku Maya yang dianggap
sebagai siklus penuh penciptaan alam semesta.
Dengan kata lain, suku Maya memiliki
pandangan siklus untuk waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender
tersebut sebagai akhir dunia.
Sebenarnya perkiraan tersebut tidak akan
muncul sampai bangsa Barat mulai menafsirkan ulang kalender dalam beberapa
dekade terakhir — bahwa kalender tersebut mengisyaratkan tanda-tanda kiamat.
Rumor kiamat suku Maya menjamur di
internet, mulai dari keyakinan bahwa 21 Desember akan membawa era baru pemahaman
perdamaian dan pemahaman universal hingga prediksi peristiwa astronomi yang
menghancurkan alam semesta. Kita semua mendukung perdamaian dunia, tapi kami di
sini ingin membuat rasa takut Anda hilang, terkait kemungkinan hancurnya Bumi.
Berikut lima kekhawatiran ramalan kiamat
suku Maya yang umum dan mengapa ramalan itu tidak akan terjadi:
Prediksi 1: Matahari akan membunuh kita
semua
Orang-orang yang meyakini kiamat suku
Maya mulai mengada-ada tentang fakta bahwa matahari sedang memasuki fase aktivitas
maksimum. Matahari berputar melalui periode tenang dan kegiatan yang memuncak
kira-kira setiap 11 tahun — periode aktif ditandai dengan peningkatan badai
matahari dan lidah api.
Beberapa lidah api memang bisa
memengaruhi Bumi. Ketika matahari melepaskan partikel elektromagnetik
sedemikian rupa, hal tersebut dapat berinteraksi dengan atmosfer kita. Badai
matahari dapat mengganggu telekomunikasi, meskipun itu sebenarnya dapat
dihindari. Partikel-partikel tersebut juga bisa menyebabkan fenomena aurora, cahaya
yang ada di belahan Bumi utara dan selatan.
Prediksi badai matahari yang akan
terjadi pada 21 Desember dan akan menghancurkan planet ini tidak didasarkan
pada kenyataan, seperti yang dinyatakan para ilmuwan NASA. Puncak matahari ini
adalah salah satu yang “paling lemah” dalam sejarah, ujar Lika Guhathakurta,
ilmuwan NASA, yang berbicara dalam panel online mengenai kiamat suku Maya pada
28 November. Dengan kata lain, para peneliti tidak melihat alasan untuk
memprediksi bahwa badai matahari mampu menghancurkan peradaban kita.
Prediksi 2: Kutub magnet Bumi akan
terbalik
Apa hubungannya kiamat suku Maya dan
elektromagnetisme? Rumor itu menyatakan, Kutub Utara dan Selatan akan tiba-tiba
bertukar posisi pada 21 Desember.
Kenyataannya adalah bahwa kutub tidaklah
benar-benar berpindah posisi seperti kedengarannya: terkadang medan magnet Bumi
memang berubah posisi, namun hal itu tidak akan terjadi hanya dalam waktu satu
hari. Kutub berubah dalam waktu ratusan ribu tahun, ungkap NASA. Perubahan dari
kutub magnet dapat menyebabkan sedikit peningkatan radiasi kosmik, namun
perubahan sebelumnya tidak mengganggu kehidupan di Bumi seperti yang terlihat
dalam catatan fosil.
Memprediksi perubahan kutub magnetik
juga sulit. Perubahan terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu, oleh
karena itu perubahan lain baru mungkin terjadi dalam beberapa ribu tahun
berikutnya. Namun, telah ada setidaknya satu periode saat kutub magnet tetap
berada pada posisinya selama 30 juta tahun.
Prediksi 3: Planet X akan bertabrakan
dengan Bumi
Planet X, kadang-kadang dikenal dengan
nama Nibiru, sebenarnya tidak ada. Namun demikian, beberapa orang yang berteori
tentang kiamat telah meramalkan bahwa pada 21 Desember "planet asing"
itu akan bertabrakan dengan Bumi, dan memusnahkan semua makhluk hidup.
Rumor Planet X dimulai pada 1976, ketika
mendiang penulis Zecharia Sitchin mengklaim telah menerjemahkan teks bangsa
Sumeria yang menemukan kembali planet Nibiru yang hilang, yang diduga mengorbit
matahari sekali setiap 3.600 tahun — ini menjelaskan mengapa manusia dan
teleskop modern tidak pernah melihat planet tetangga itu.
Pada 2003, orang yang mengaku sebagai
peramal dan penghubung alien, Lieder Nancy, memperingatkan bahwa planet
tersebut akan bertabrakan dengan Bumi. Bila itu tidak terjadi, maka tahun
kejadian tersebut berubah menjadi 2012, bertepatan dengan mitos kiamat suku
Maya.
Tentu saja, seharusnya sebuah planet
yang berada pada jalur tabrakan dengan Bumi dalam beberapa hari saja, dapat
sangat terlihat dengan mata telanjang. Bahkan, Nibiru seharusnya muncul sama
terangnya dengan Mars di langit malam pada April 2012, jika ramalan itu benar.
Mengingat NASA memiliki kemampuan untuk melihat ke luar angkasa, sebuah planet
terdekat menuju Bumi tidak akan lolos dari deteksi mereka.
"Kami seharusnya sudah melihat
planet itu beberapa tahun lalu," kata Don Yeomans, manajer Near-Earth
Object NASA di Pasadena, California.
Prediksi 4: Planet-planet akan sejajar
Ketakutan lain adalah planet-planet akan
sejajar pada 21 Desember, entah bagaimana kejadian itu bisa memengaruhi planet
kita. Teori yang satu ini sangat mudah untuk dibantah. Berikut penjelasan NASA:
"Tidak ada kesejajaran planet dalam
beberapa dekade mendatang," seperti yang diungkapkan situs lembaga
antariksa itu pada 2012. "Bahkan bila kesejajaran tersebut benar-benar
terjadi, tidak akan ada efek yang berarti pada Bumi."
Sebelumnya memang ada kejajaran planet
pada 1962, 1982 dan 2000, seperti yang diungkapkan NASA, dan kita semua toh
masih hidup.
Prediksi 5: Bumi akan gelap total
Rumor ini, beredar lewat email sampah,
klaim yang menyebutkan bahwa NASA memprediksi bahwa Bumi akan mengalami
kegelapan total antara 23 Desember dan 25 Desember. Itu benar-benar merusak
keceriaan di hari Natal!
Beberapa email mengklaim, situasi
tersebut akan terjadi sebagai akibat dari matahari dan Bumi yang sejajar untuk
pertama kalinya, sementara pihak lain mendasarkannya pada kisah liar bahwa Bumi
memasuki "sebuah sabuk tidak bergerak" yang disebut sabuk Photonic. Apapun
dugaan penyebab terjadinya fenomena gelap total pada Bumi, hal itu sama sekali
tidak akan terjadi, ungkap NASA.
"Tidak ada kesejajaran seperti
itu," tulis pejabat di badan antariksa tersebut.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar